Zaman sekarang produk harus ramah lingkungan salah satunya bebas dari limbah ,apalagi untuk produk produk yang di kirim ke Eropa
Berikut kami coba rangkuman cara pengecehkeckan untuk hexavalent ......
Pengujian part mengandung Cr6+ ada 2 metode :
Pengujian dengan metode SPOT Test dan Pengujian dengan Mesin X- ray
1.Spot Test ( dilakukan setelah proses plating )
Langkah langkah nya sebagai berikut :
a. Sample atau part diterima
b.Lakukan
pengecekan mengoleskan larutan penguji ( larutan penguji dan cara oles di jelaskan
dibawah artikel ini ) ke part sample
c. Bandingkan part
sample yang telah di olesi larutan penguji dengan
part Hexavalent
d, Bila warna hasil olesan berubah berarti NG
Bila tidak ada reaksi warna ,lanjutkan untuk melakukan pengujian Cr6+
f.Bila tidak mengandung Cr6+ berarti part OK
Bila mengandung Cr6+ berarti par NG , lanjutkan proses selanjutnya
g. Pengujian dengan Spectrophoto
meter untuk lebih detail
Bila hasil pengujian mengandung lebih dari 0,1 %wt ---> berarti NG ( mengandung Cr6+ )
Bila hasil pengujian mengandung kurang dari 0,1 %wt ---> berarti OK ( aman dari Cr6+ )
2.Pengujian dengan Mesin X- ray
Langkah langkah nya sebagai berikut :
a. Sample atau part diterima
b. Pengujian menggunakan mesin X-ray
c. Bila mengandung lebih dari1000 ppm
/0,1 %wt berarti part mengandung Cr6+
Lanjutkan langkah :
Pengujian dengan Spectrophoto meter untuk lebih detail
Bila hasil pengujian mengandung lebih dari 0,1 %wt ---> berarti NG ( mengandung Cr6+ )
Bila hasil pengujian mengandung kurang dari 0,1 %wt ---> berarti OK ( aman dari Cr6+ )
Bila mengandung tidak
melebihi
1000ppm /
0.1%wt berarti Part Free Cr6+
Berikut kami breakdownkan larutan penguji spot test
Bahan :
- 1.5 Diphenyl Carbozide
- Ortophosphoric Acid 85%
- Ethanol 96%
- Aceton
- Deionizer Water ( Aquadest )
Alat :
- Gelas Ukur ( Breaker Glass )
- Sendok
- Sarung Tangan
- Kaca Arloji
- Kapas / Cutton Buds
- Timbangan
Cara Pembuatan Larutan :
a Tempatkan Wadah / Ember Plastik untuk menjaga tumpahan larutan pada saat pembuatan.
b Masukan 0.4gr 1.5 Diphenyl carbozide gelas ukur, campur dengan 20ml Aceton dan 20ml Ethanol
(96%)
pastikan ketiga bahan tersebut larut.
c Kemudian campur 20ml Orhtophosphoric Acid dan 20ml Deionizer Water dengan ketiga larutan di
atas.
d Sebelum dipakai untuk pengetesan,pastikan larutan spot test dalam keadaan tercampur / larut (tidak
menggumpal).
e. Perhatian..! Larutan yang sudah dibuat,lebih dari 8(delapan) jam tidak boleh digunakan lagi.
Note : Sebelum digunakan dalam pengujian, lakukan pengujian larutan tsb. terhadap sample part
Cr6+.
dengan menggunakan cutton buds, Oleskan sebanyak 20 kali ke permukaan part Cr6+
Pastikan cutton buds berubah menjadi berwarna VIOLET PERMANEN.
Jika tidak ada
perubahan warna (cutton buds tetap putih)., maka larutan
tidak bisa digunakan untuk
pengujian.
Cara pengetesan / Pemeriksaan SPOT TEST Cr6+ :
a.Pengetesan bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a.1 Ambil cutton buds lalu celupkan kedalam larutan tsb. dan gosokan pada
permukaan part yang
dicek sebanyak 20 kali
a.2 Atau masukan part yang akan diperiksa dan celupkan kedalam Breaker
Glass yang berisi larutan
tersebut dan didiamkan selama 1 menit,
b. Apabila warna cutton buds/larutan berubah menjadi VIOLET ( keungu
unguan ), maka plating part
tersebut mengandung Cr6+.
b.1 Menjadi VIOLET PERMANEN,
Kandungan Cr6+ pada plating part tinggi ==> NG.
b.2 Warna VIOLET TEMPORARY (hilang, jadi putih setelah 5 - 10 menit).
Pada plating part ada
kontaminan Cr6+ ==> PERLU dipastikan
kandungan Cr6+ , segera lakukan te Spectrophotometer.
Jika hasilnya :
c. Hasil pemeriksaan dituangkan di dalam check sheet.
d. Apabila hasil check " NG " segera informasikan / lapor ke Leader / TA
e. Limbah bekas larutan kimia dimasukan kedalam derigen limbah B3
f. Sebagai bukti pengecekan cutton buds hasil tes di photo dan di
lampirkan di check sheet SPOT
TEST.
(Termasuk bukti lakibrasi larutan/cek larutan terhadap plating part Cr6+)
Perlu diperhatikan dalam K3,5S DAN LINGKUNGAN
1. Gunakan APD dengan baik dan benar didalam melaksanakan pekerjaan
2. Hati-hati pada saat membuat larutan kimia dan saat menyimpan
3. Lingkungan kerja harus bersih dan rapi,bebas dari debu juga sampah kertas
4. Pengetesan bahan kimia dilakukan diruang khusus yang ada Exhaustnya
5. Menggunakan larutan kimia sesuai dengan kebutuhannya
6. Limbah B3 perlu penanganan khusus
INFORMASI PELAKSANAAN
1. Tindakan Abnormal
Jangan mengantuk,pastikan larutan kimia dan limbahnya tidak tercecer dan tumpah
2. Tindakan Emergency
Jika terjadi tindakan darurat terkait dengan penggunaan bahan kimia
berbahaya,maka segera lakukan tindakan perrtolongan pertama
pada kecelakaan sesuai dengan
kebijakan berlaku
3. Jalur Tanggap Darurat
Apabila terjadi kecelakaan kerja,segera hubungi bagian terkait
Demikain semoga bermanfaat
Mohon komentar dan masukan untuk kearah yang lebih baik
Komentar
Posting Komentar