Mengenal Proses Stamping Pada Dunia Industri
Pengertian
Proses stamping adalah proses pencetakan metal secara
dingin dengan menggunakan dies dan mesin press umumnya plate yang dicetak,
untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang dikehendaki.
- Jika Dies
terlalu besar, mesin yang dipakai tonase kurang, tidak memadai, tidak
memikirkan safety factor, akan menyebabkan mesin cepat rusak, terutama pada
bagian bearing dan poros engkol, demikian juga motor bisa terbakar akibat over
load.
- ·
Jika
stroke setting terlalu tinggi, produk yang dihasilkan tidak bagus reject.
- ·
Jika
stroke terlalu rendah akan menyebakan upper die dan lower die tabrakan, dies
bisa pecah.
- ·
Jika upper
die dan lower die tidak center akibat slider stroke sudah aus (sudah kocak),
maka produk yang dihasilkan tidak bagus reject.
- ·
Jika guide
pos dan guide bush sudah aus atau tidak center, produk yang dihasilkan tidak
bagus.
- ·
Jika
clearance pada blanking antara upper die dan lower die, terlalu kecil bisa
menyebabkan die pada saat Proses
stamping tidak bisa membuka, atau bisa juga die cepat aus, Jika clearance
terlalu besar akan cepat menimbulkan bari.
- ·
Jika
hardening die terlalu keras die gampang pecah, jika hardening die terlalu lunak
die gampang aus.
- ·
Jika
pemilihan material die tidak bagus, die cepat rusak.
- ·
Jika
toleransi ketebalan material yang distamping terlalu tinggi akan menyebabkan
die cepat rusak. Produk tidak bagus.
- ·
Jika
kekerasan material yang distamping tidak stabil, akan menyebabkan die cepat
rusak, dan produk tidak bagus.
- ·
Jika
bearing bearing pada mesin sudah aus, terutama pada bagian yang berhubungan
dengan stroke, Die bisa cepat rusak, atau produk tidak bagus.
- ·
Jika yang
design die kurang ahli, dalam hal design die, maka bisa jadi die akan cepat
rusak, produk tidak bagus.
- ·
Jika
komponen komponen die dari komponen dengan qualitas rendah, akan menyebabkan
die cepat rusak, produk kurang bagus.
a. Blanking
Blanking adalah proses persiapan material, material dipotong sesuai dengan yang
dibutuhkan. Proses blanking bertujuan agar mendapatkan hasil potongnya atau
blank, sedangkan sisanya akan dibuang sebagai sampah atau disebut scrap.
b. Cutting
Yaitu suatu proses pemotongan material yang masih berbentuk lembaran (blank
material). Proses cutting merupakan proses pemotongan beberapa bagian dari
suatu part. Sisa pemotongan dibuang sebagai scrap.
c. Trimming
Yaitu sutu proses pemotongan material pada bagian tepi. Biasanya proses ini
adalah lanjutan dari proses sebelumnya seperti draw, stamp dan sebagainya.
d. Notching.
Notching adalah proses pemotongan pada bagian pinggir material part, biasanya
pada progressive dies. Dengan pemotongan tersebut, part berangsur terbentuk
walaupun masih menempel pada scrap skeleton.
e. Parting atau Separating
Parting atau separating adalah proses pemisahan suatu part menjadi dua bagian
atau beberapa bagian dari sheet metal strip sehingga menghasilkan part yang
dikehendaki. Pada proses separating terdapat scrap yang tidak terpakai.
2.Proses forming / pembentukan
Forming adalah istilah umum yang dipakai pada proses
pembentukan sheet metal untuk mendapatkan contour yang diinginkan. Proses
forming, tidak menghasilkan pengurangan atau penghilangan material seperti yang
terjadi pada proses cutting. Maka untuk istilah pembentukan juga berbeda-beda
agar tidak salah pengertian. Jenis-jenis proses pembentukan tersebut antara
lain:
a. Bending
Bending adalah proses penekukan plat dimana hasil dari penekukan ini berupa
garis sesuai dengan bentuk sudut yang diinginkan.
b. Flanging.
Flanging adalah sama seperti bending namun garis bending yang dihasilkan tidak
lurus melainkan mengikuti bentuk part yang bersangkutan. Proses ini dimaksudkan
untuk memperkuat bagian sisi dari produk atau untuk alasan, keindahan.
c. Forming.
Forming mengacu pada pengertian yang lebih sempit yang artinya adalah deformasi
dari sheet metal yang merupakan kombinasi dari proses bending dan flanging.
Proses forming menghasilkan bentuk yang sangat kompleks dengan tekukan-tekukan
serta contour part yang rumit.
d. Drawing.
Drawing adalah forming yang cukup dalam sehingga proses pembentukannya
memerlukan blank holder atau stripper dan air cushion / spring untuk mengontrol
aliran dari material. Untuk bentuk yang tidak beraturan diperlukan bead untuk
menyeimbangkan aliran material. Untuk menghasilkan produk yang baik, sebaiknya
digunakan steel sheet khusus proses drawing dan menggunakan mesin press
hidrolik.
e. Deep Drawing.
Deep Drawing merupakan proses drawing yang dalam sehingga untuk mendapatkan
bentuk dan ukuran produk akhir diperlukan beberapa kali proses drawing. Blank
holder / stripper mutlak diperlukan dan hanya dapat diproses pada mesin press
hidrolik dan menggunakan sheet metal khusus untuk deep drawing.
3.Proses stamp / penekanan
Proses ini termasuk dalam operasi forming yang mana
tekanan yang kuat diberikan pada sheet metal untuk menghasilkan tegangan
kompresi yang tinggi pada plat untuk menghasilkan deformasi plastis.
Jenis-jenis proses penekanan ini adalah :
a. Stamping atau Marking.
Stamping atau Marking atau kadang-kadang disebut proses coining digunakan untuk
membuat tanda, simbol, huruf atau bentuk lainnya dengan proses cold forging.
b. Heading.
Heading adalah proses pembentukan kepala dari part, biasanya pada material
steel bar. Proses pembentukannya dengan proses hot forging atau cold forging
dimana bagian ujung dari part diproses dengan menggunakan pressing dies untuk
membentuk kepala.
c. Sizing.
Sizing adalah operasi dimana material plat diberi tekanan tinggi yang mana
menyebabkan material mengalir, karena itu sizing bertujuan untuk memperbesar
akurasi dimensi dari part / benda kerja
Dies adalah suatu cetakan yang digerakan oleh mesin
press untuk menekan atau mengepress bahan / material untuk menghasilkan barang
yang sesuai dengan contoh. Material Dies yang dipergunakan adalah : umumnya
special alloy stell, yang bisa dilakukan proses hardening sampai kekerasan HRC
diatas 60, misalnya : DC 53, SKD 11, dll ( Raw material dies ). Ada beberapa bagian dies yang penting
: Misalnya cavity, Guide Post,punch pie , coil spring ( standard part ) ,Upper plate, Lower Plate.
Secara umum konstruksi dies dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu :
a.Single operation dies
Single Operation Dies atau biasa disebut single dies adalah konstruksi dies yang mempunyai sebuah proses pada die set-nya dan hanya menghasilkan sebuah part dalam sekali stroke. Part yang dihasilkan dapat berupa hasil blank, part setengah jadi atau finish goods part.
Macam — macam single operation dies antara lain:
1) Cut Off Die.
Cut off die dipergunakan hanya untuk proses cutting
dengan tujuan cutting blank, separating atau scrap cutting. Cut off die juga
kerap kali dipadukan dengan proses blanking untuk memotong scrap. Pemotongan
blank dengan cut off die terbatas pada blank yang sederhana dan tidak dituntut
ketelitian.
2) Cut Off dan Drop Through Blanking Die.
Cut Off dan Drop Through Blanking Die dipergunakan untuk
proses blankcutting, hanya saja hasil pemotongan akan jatuh ke bagian bawah
dari die melewati lubang pada bolster mesin dan masuk ke tempat penampungan.
Cut off sangat efisien dalam pemakaian bahan karena scrap yang terbuang sangat
sedikit.
3) Drop Through Die.
Drop Through Die atau dengan stilah lain Blank Through
Die adalah konstruksi press dies yang produknya jatuh ke bawah die dan melewati
lubang pada bolster mesin dan masuk ke penampungan. Konstruksi dies seperti ini
pada umumnya untuk proses blanking dan untuk membuang scrap pada proses
pierching. Untuk jenis konstruksi dies ini memerlukan stripper untuk menahan
material ketika dies sedang bekerja. Inverted Die atau istilah lainnya Return-Type
Blanking Die adalah die dimana hasil blank akan jatuh ke bawah die tetapi
kembali ke atas pada posisi yang sama pada saat pemotongan. Mekanisme ini dapat
terjadi karena adanya pad yang mengangkat kembali hasil blank karena adanya
gaya spring atau urethane yang menekan pad ke atas. Kadang kala susunan punch
dan die dibalik yaitu dengan menempatkan punch di bawah dan die di atas, dengan
demikian blank yang dihasilkan akan berada di atas yang kemudian dengan
mekanisme knockout.
b.Multi operation dies
Multi Operation Dies adalah dies yang didesain untuk
bekerja pada dua atau lebih operasi dalam sekali stroke. Konstruksi dies ini
memang lebih rumit sebab harus dicari kesesuaian die height 4 dari
proses-proses tersebut. Bila die height-nya tidak sama maka part yang
dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dari drawing
produknya. Macam-macam multi opration dies adalah:
1) Compound Dies.
Compound Dies merupakan gabungan dua atau lebih proses yang berhubungan menjadi
satu artinya adalah dua atau lebih proses dirancang terdapat pada satu dies.
Waktu prosesnya dilakukan serentak. Pilihan untuk membuat compound dies
tergantung pada beberapa pertimbangan antara lain:
a) Cost produksi
b) Cycle time yang pendek
c) Akurasi part
d) Penghematan pemakaian mesin
2) Combination Dies.
Combination Dies atau istilah yang lazim disebut Group Tool, Gang Process atau
Family Dies yang artinya adalah gabungan dari dua atau lebih proses pada satu
die set yang tidak sejajar pemakaiannya. Ini mengandung arti bahwa pada satu
die set terdapat dua atau lebih proses. Dalam sekali stroke dihasilkan jumlah
part sesuai dengan jumlah proses yang ada pada satu die set.
3) Progressive Dies.
Progresive proses : Proses pencetakan / stamping dilakukan semua proses dalam
satu dies. Seluruh proses dilakukan dalam satu dies, sehingga sekali cetak produk akhir sudah langsung didapatkan. Progressive Dies terdiri dari banyak
proses atau multiple station yang saling berhubungan yang berasal dari material
yang sama. Pada progressive dies umumnya menggunakan coil ( steel sheet
gulungan ) dan coil feeder sebagai penggerak coil secara otomatis. Part yang
diproses dari awal akan menempel terus pada lembaran plat sampai dengan proses
terakhir. Harga progressive dies memang sangat mahal, oleh karena itu hanya
produk yang volume produksinya tinggi yang menggunakan press dies jenis ini
Selain dies sebagai toolnya ,mesin stamping press juga menjadi faktor lain yang menjadi berjalannya proses stamping itu sendiri
Mesin press adalah mesin yang menompang sebuah landasan
dan sebuah penumbuk, sebuah sumber tenaga, dan suatu mekanisme yang menyebabkan
penumbuk bergerak lurus dan tegak menuju landasanya. Mesin press sendiri banyak
sekali macamnya, yang paling penting untuk mesin press adalah tingkat
kepressian stroke dan kapasitas tonase, kapasitas tonase dari yang terkecil
dibawah 1 ton sampai dengan yang terbesar ratusan bahkan ada yang ribuan ton.
Kapasitas yang kecil tentu saja untuk produk yang kecil, semakin besar maka
semakin besar pula produk yang bisa dibuat.
Berikut macam macam jenis mesin press :
a. Mesin O.B.I. prees
Salah satu mesin press yang sering dijumpai dipasaran adalah O.B.I. Press
(Open-Back Inclunable, Punch Press). Bila kita lihat O.B.I. press cocok untuk
pangerjaan stamping, blanking, forming, drawing, perforating (melubang), embos,
coining, coining, notching, membengkok, shearing(menggunting). Kecepatan
variabel motor penggerak tergantung pada mesin. Untuk merubah kecepatan
diperlukan penggentian pully sesuai kecepatan gerakan yang diperlukan.
b. Mesin GAP Press.
GAP Press mempunyai body utuh yang keras.Alat ini menangani pengerjaan plat
panjang dan lebar, dan juga menyediakan ruang disekitar dies. GAP Press biasa
digunakan untuk stamping biasa.
c. Horning Press.
Horning press digunakan pada objek silinder. Digunakan untuk seaming (kampuh),
puncing, embosing. Mesin ini dilengkapi pos yang lebar pada bed .Beban yang
dipaksakan dalam dies secara vertikal . Tegangan diterima oleh side frame. Tapi
faktanya terjadi tendensi kecil pada punch dan die. Pada mesin press tipe ini
cara pengoperasian nya berbeda untuk menjalankan RAM. Engkol tunggal umumnya
hanya mampu digunakan pada penekanan ringan. Untuk pengerjaan berat ditambahkan
poros engkol untuk mendistribusi beban agar merata pada slide.
d. Mesin Hidrolik Prees.
Hidrolik press digunakan khusus untuk pengerjaan drawing karena pengoperasiannya
yang lambat sehingga tidak cocok untuk kegiatan produksi. Hidrolik press dibuat
untuk pengoperasian seperti deed — draw forming, straightening, plastic
molding, dic spotting, dan powered metal compacting. Mesin ini tidak dapat
digunakan pada pengerjaan heavy blanking dan punching..
e. Mesin Turret Press.
Mesin turret press terdiri dari turret pembawa atas dan bawah, yang membawa
punches dan dies dengan ukuran yang bermacam-macam. Pemukul (punches) tepat
berada di atas dan di bawahnya terdapat dies. Mesin ini dapat membuat lubang
yang ukurannya bervariasi. Turret punch press dengan tape pengontrol yang
bervariasi tersedia pada kapasitas 15–150 ton. Numerical — positioing control
dapat membuat 65 lubang per menit degan ketelitian ± 0,004”.
d. Mesin High — Production Transfer Press and Others.
Mesin transfer press bekerja untuk produksi seperti Ice cube trays (nampan es
batu), tempat oli, dan rumah lampu kendaraan dengan rata — rata 500–1500 buah
per menit. Cara kerjanya yaitu: bahan dimasukkan pada mesin dari rools,
kemudian dipindahkan dari satu posisi ke posisi berikutnya oleh kerja
mekanisme.
e. Mesin Press Brake.
mesin press brake yang diatur untuk membentuk lekukan dan shape logam, yang
dapat menangani lembaran lebar dan dapat menampung beberapa dies (landasan).
Mesin tipe ini khusus untuk memanjangkan, membengkok lurus. Mesin press brake
idealnya digunakan untuk pekerjaan Corrugating, seaming, notching, embossing,
wiring, atau curling dan membentuk silinder taper tabung.
f. Mesin Shears (Gunting).
Mesin shears (gunting) digolongkan sebagai berikut:
1) Pisau pemotong (blade shear).
2) Billet, atau gunting struktur.
3) Nibbler.
Mesin ini dirancang untuk memotong logam dengan pisau untuk memotong lembaran —
lembaran plat. Pisau diperasikan leh pedal kaki, jari menahan pelat yang akan
dipotong. Sebelum memotong pelat tentukan garis pemotongan, bila sudah tepat,
tekan pedal.
3. Material plate
Material yang dipergunakan untuk proses
stamping ini umumnya adalah
material yang mempunyai kekerasan yang rendah , bisa juga dikatakan material
golongan low carbon steel, material golongan low carbon steel ini mudah
ditekuk, ditekan, dan dibentuk. Contohnya yang banyak dipergunakan adalah :
SPHC atau SPCC
Demikian yang bisa kami sampaikan tentang seluk beluk Proses Stamping Pada Dunia Industri, dan tetap safety first dalam penggunaan mesing stamping, semoga bisa bermanfaat artikel ini.
Untuk kebutuhan bisa mampir ke chanel kami yang lain : https://bit.ly/45S17Z1
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar