Cara Memilih Mesin Welding Las Stick Yang Benar

 


Memilih mesin las stick (SMAW/Shielded Metal Arc Welding) yang tepat memerlukan pertimbangan beberapa faktor penting agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut adalah panduan untuk membantu Anda memilih mesin las stick yang benar:

1. Pertimbangkan Jenis Pekerjaan dan Material yang Akan Dilas:

  • Tebal Material: Ini adalah salah satu faktor terpenting. Semakin tebal material yang akan Anda las, semakin tinggi amperage (arus) yang Anda butuhkan. Sebagai aturan umum, Anda membutuhkan sekitar 40 ampere per mm ketebalan material.
  • Jenis Material: Stick welding umumnya cocok untuk baja ringan (mild steel) dan baja tahan karat (stainless steel). Jika Anda ingin mengelas material khusus seperti besi cor, pastikan mesin Anda mendukung elektroda khusus untuk material tersebut.
  • Frekuensi Penggunaan: Apakah Anda akan menggunakannya untuk hobi sesekali, proyek DIY, atau pekerjaan profesional yang intensif? Ini akan memengaruhi kebutuhan Anda akan siklus kerja (duty cycle) dan daya tahan mesin.

2. Spesifikasi Mesin Las:

  • Tegangan Input (Input Voltage): Mesin las tersedia dalam berbagai tegangan input, yang paling umum adalah 110V (untuk penggunaan rumah tangga atau bengkel kecil) dan 220V/240V (untuk proyek yang lebih besar dan profesional). Beberapa mesin modern menawarkan kemampuan dual voltage (110V/220V) yang sangat fleksibel. Pastikan mesin yang Anda pilih sesuai dengan sumber daya listrik yang tersedia di lokasi Anda.
  • Output Amperage (Arus Output): Rentang amperage menentukan seberapa tebal material yang bisa Anda las. Pilih mesin dengan rentang amperage yang cukup untuk pekerjaan Anda.
  • Siklus Kerja (Duty Cycle): Ini adalah persentase waktu dalam 10 menit di mana mesin dapat mengelas pada amperage maksimum tanpa kepanasan. Misalnya, mesin dengan duty cycle 60% pada 100A berarti dapat mengelas selama 6 menit pada 100A sebelum perlu istirahat 4 menit untuk pendinginan. Untuk penggunaan intensif, cari mesin dengan duty cycle yang lebih tinggi. Untuk penggunaan sesekali, duty cycle yang lebih rendah mungkin sudah cukup.
  • AC vs. DC atau AC/DC:
    • AC (Alternating Current): Lebih sederhana dan umumnya lebih murah. Cocok untuk pengelasan umum dan beberapa jenis elektroda (seperti E6011 dan E6013).
    • DC (Direct Current): Menghasilkan busur yang lebih stabil dan halus, serta penetrasi yang lebih baik. Banyak elektroda (seperti E6010 dan E7018) berjalan lebih baik pada DC.
    • AC/DC: Mesin dengan kemampuan AC/DC menawarkan fleksibilitas tertinggi karena dapat menggunakan berbagai jenis elektroda dan cocok untuk berbagai aplikasi. Jika anggaran memungkinkan, opsi AC/DC sangat direkomendasikan.
  • Teknologi Inverter: Sebagian besar mesin las stick modern menggunakan teknologi inverter. Mesin inverter jauh lebih ringan, lebih portabel, lebih efisien energi, dan seringkali memiliki fitur busur yang lebih canggih.

3. Fitur-Fitur Tambahan (Opsional tapi Bermanfaat):

  • Hot Start: Membantu mempermudah penyalaan busur, terutama dengan elektroda yang sulit dinyalakan.
  • Anti-Stick: Mencegah elektroda menempel pada benda kerja saat busur padam atau saat amper terlalu rendah.
  • Arc Force (Dig Control): Mengontrol karakteristik busur, membantu menjaga busur tetap stabil bahkan dengan panjang busur yang bervariasi. Ini sangat membantu untuk pengelasan yang lebih baik.
  • Lift Arc TIG (TIG Angkat): Beberapa mesin las stick memiliki kemampuan tambahan untuk pengelasan TIG dengan "lift arc" (tanpa sentuh). Ini bisa menjadi nilai tambah jika Anda berencana untuk mencoba TIG di masa depan.
  • Digital Display: Memudahkan pengaturan amperage yang presisi.
  • Generator Friendly: Penting jika Anda berencana menggunakan mesin las dengan generator di lokasi yang tidak memiliki akses listrik.

4. Portabilitas dan Berat:

  • Jika Anda sering memindahkan mesin las atau bekerja di berbagai lokasi, pertimbangkan berat dan ukuran mesin. Mesin inverter umumnya lebih ringan dan portabel.

5. Merek dan Garansi:

  • Pilih merek yang memiliki reputasi baik untuk kualitas dan layanan purna jual.
  • Periksa garansi yang ditawarkan. Garansi yang lebih lama menunjukkan kepercayaan produsen terhadap produk mereka.

6. Anggaran:

  • Tentukan anggaran Anda. Mesin las stick tersedia dalam berbagai harga, dari model dasar untuk hobi hingga unit profesional berkinerja tinggi. Jangan lupa untuk memperhitungkan biaya aksesori dan perlengkapan keselamatan (helm las, sarung tangan, jaket las, dll.).

Contoh Skenario:

  • Pengguna Hobi/DIY (Pekerjaan ringan): Mesin 110V AC atau AC/DC dengan rentang amperage 80-140A, duty cycle sekitar 20-30%, dan fitur dasar seperti hot start dan anti-stick.
  • Pengguna Semi-Profesional/Bengkel Kecil (Pekerjaan menengah): Mesin 220V/240V AC/DC dengan rentang amperage 150-200A, duty cycle 40-60%, dan fitur-fitur seperti hot start, anti-stick, dan arc force.
  • Pengguna Profesional/Industri (Pekerjaan berat): Mesin 220V/415V AC/DC dengan rentang amperage tinggi (200A ke atas), duty cycle 60% atau lebih, dan semua fitur canggih yang tersedia.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, Anda akan dapat memilih mesin las stick yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengelasan Anda.

Demikian artikel ini kami buat supaya bisa bermanfaat bagi Anda

Untuk pembelian mesin bisa ke lapak kami di : https://bit.ly/45S17Z1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Dalam Mengenal PT Perorangan

DASAR KESELAMATAN PENGOPERASIAN FORKLIFT

Jenis Baut- Baut